FORECASTING - Ramalan Penjualan
Ramalan (forecasting) adalah proses aktivitas meramalkan suatu kejadian yang mungkin akan terjadi di masa mendatang dengan mengkaji data yang ada Nafarin (2008: 96) sedangkan Ramalan Jualan (sales forecasting) adalah proses aktifitas memperkirakan produk yang akan dijual di masa mendatang dalam keadaan tertentu berdasarkan data yang pernah terjadi dan/atau mungkin akan terjadi.
Menurut
Winardi (1991,220) definisi ramalan penjualan adalah Suatu
Perkiraan tentang penjualan selama sebuah periode masa yang akan datang, yang
ditetapkan perkiraan mana dikaitkan dengan sebuah rencana pemasaran yang
disusulkan, dan yang berisikan sejumlah kekuatan-¬kekuatan yang tidak dikuasai
serta kekuatan-kekuatan kompetitif.
Forecasting merupakan alat yang sangat penting dalam membuat
estimasi berapa besarnya permintaan (demand).
Ada dua pendekatan yang dapat dipakai dalam membuat peramalan (forecasting) suatu bisnis, yaitu
analisis kuantitatif dan analisis kuantitatif. (Rangkuti 2008).
Mengapa Perlu Peramalan ?
Mengapa Perlu Peramalan ?
- Adanya ketidakpastian aktivitas produksi di masa yang akan datang.
- kemampuan dan sumber daya perusahaan yang terbatas.
- untuk dapat melayani konsumen lebih baik, melalui tersedianya hasil produksi yang baik.
Tujuan Peramalan
- Untuk meminimalisir ketidakpastian produksi.
- Agar langkah proaktif atau antisipatif dapat dilakukan.
- Keperluan penjadwalan produksi.
Manfaat
suatu Peramalan bagi Perusahaan
- Menambah kemampuan perusahaan untuk mengadakan pengawasan informasi kegiatan-kegiatan tertentu atau memperbaiki proses pemberian laporan.
- Memungkinkan timbulnya team work diantara pemimpin.
- Memungkinkan di buatnya jadwal-jadwal pembelian, produksi, budget penjualan dan budget alokasi pengeluaran sehingga diperoleh pedoman dasar bekerja yang relatif lebih tepat.
- Peramalan pasti mengandung kesalahan (error), artinya peramalan hanya bisa mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.
- Peramalan memberikan informasi tentang berapa besar kesalahan yang terjadi, artinya karena peramalan pasti mengandung error, maka penting bagi peramal untuk menginformasikan seberapa besar kesalah yang mungkin terjadi.
- Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan dengan peramalan jangka panjang. hal ini disebabkan karena peramalan jangka pendek, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan relatif masih konstan, sedangkan semakin panjang periode peramalan maka semakin besar pula kemungkinan perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi pembuatan forecast penjualan, Ada
lima faktor yang mempengaruhi suatu forecast atau peramalan penjualan yaitu :
a. Sifat Produk
Pada
faktor ini lebih mengedepankan pada sifat produk yang dihasilkan oleh
perusahaan, apakah produk ini bisa bertahan dalam jangka waktu yang penjang
atau dalam jangka waktu pendek.
b. Metode Distribusi
Pada
faktor ini lebih menitik beratkan pada metode distribusi yang dipakai oleh
perusahaan dimana letak perusahaan apakah dekat dengan pasar atau dekat dengan
bahan baku.
c. Besarnya Perusahaan disbanding pesaing
Pada
faktor ini lebih melihat pada posisi suatu perusahaan pada pasar, apakah
perusahaan sebagai market leader, market chalangger, market follower, atau
market niecher.
d. Tingkat persaingan
Setelah
mengetahui posisi perusahaan bagaimanakah tingkat persaingan dengan perusahaan
pesaing.
e. Data Historis
Data
historis yang diperlukan disini minimal berjumlah lima tahun terakhir dari
perusahaan.
Metode yang dapat digunakan dalam membuat ramalan jualan
antara lain:
Metode Peramalan Kualitatif
Metode peramalan kualitatif digunakan bila
hanya ada sedikit atau malah tidak tersedia data/ informasi (data historis),
namun terdapat pengetahuan (knowledge) yang memadai.
Peramalan kualitatif lebih menekankan pada
keputusan–keputusan hasil diskusi, pendapat pribadi seseorang, dan intuisi yang
meskipun kelihatannya kurang ilmiah tetapi dapat memberikan hasil yang baik.
Metode kualitatif paling sesuai bila diterapkan
dalam kondisi sebagai berikut:
·
Tidak terdapat atau
kurangnya data historis. Hal ini terjadi bilamana perusahaan mencoba membuat
atau mengembangkan produk baru.
·
Terdapat data historis
yang tepat, namun terdapat faktor-faktor tertentu yang membuat peramalan
menjadi kurang sesuai. Misalnya: data yang berhubungan dengan kondisi ekonomi
dan politik.
Beberapa metode peramalan kualitatif antara
lain:
1.
Pendapat para tenaga penjual (sales force)
Metode ini menekankan pertimbangan dan keahlian
dari para tenaga penjual sehingga
partisipasi tingkat tinggi dari bawah ke atas
sangat dibutuhkan. Metode ini sering digunakan
oleh perusahaan kecil dan perusahaan yang hasil
produknya berjumlah sedikit.
Kelebihan:
· Ramalan dibuat oleh individu yang dekat dengan
konsumen.
· Menanamkan tanggung jawab dan rasa memiliki
perusahaan kepada tenaga penjualan.
· Rencana awalnya disetujui oleh orang yang
bertanggung jawab untuk tercapainya tujuan perusahaan.
Kekurangan:
· Tenaga penjual mungkin terlalu optimis (hasil
ramalan terlampau tinggi) atau terlalu pesimis (hasil ramalan terlampau rendah)
· Tenaga penjual mungkin tidak memberikan
perhatian yang cukup akan variabel yang mempengaruhi penjualan.
· Metode ini terbatas pada ramalan taktis jangka
pendek.
2.
Pendapat para manajer divisi penjualan
Metode ini menekankan pertanggungjawaban dari
manajer penjualan (sales) daerah atau produk. Variasi dari pendekatan ini
berdasarkan pada survei informal dari pelanggan utama perusahaan.
Kelebihan:
·
Dapat digunakan secara
luas oleh perusahaan dari semua ukuran.
·
Berguna dalam situasi
jumlah pelanggan terbatas.
Kekurangan:
·
Metode ini terbatas
pada ramalan taktis jangka pendek.
3.
Pendapat para ahli
Metode ini bertumpu pada pendapat orang yang dianggap ahli
dan berpengalaman dalam bidang penjualan.
Kelebihan:
·
Sederhana dan mudah dilakukan.
Kekurangan:
·
Lebih mengandalkan kemampuan
individu daripada data yang mendukung pendapat individu tersebut.
4.
Pendapat para eksekutif
Dalam metode ini peramalan dilakukan oleh eksekutif/manajer
tingkat atas, karena pihakpihak tersebut dirasa sudah cukup mempunyai
pengalaman dan kemampuan yang memadai.
Kelebihan:
·
Sederhana, mudah dan ekonomis.
Kekurangan:
·
Memerlukan individu dengan
pengalaman khusus dan pengetahuan yang luas tentang ramalan dan penjualan.
·
Ramalan kurang ilmiah.
.
5.
Pendapat dari survei konsumen
Metode ini mengandung arti sebelum dilakukan peramalan,
diadakan survei ke lapangan untuk mengetahui berapa permintaan pasar yang ada.
Kelebihan:
·
Bersifat lebih objektif karena
memperhatikan pendapat konsumen.
Kekurangan:
·
Ramalan menjadi bias apabila sampel
yang diteliti tidak representatif.
Metode
Peramalan Kuantitatif
Metode peramalan kuantitatif digunakan bila tersedia
data/informasi yang memadai.
Peramalan kuantitatif mengikuti aturan–aturan matematika dan
statistika dalam menunjukkan hubungan antara permintaan dengan satu atau lebih
variabel yang mempengaruhinya.
Metode kuantitatif paling sesuai bila diterapkan dalam
kondisi sebagai berikut:
·
Tersedianya informasi yang cukup
tentang masa lalu.
·
Informasi tersebut bersifat
kuantitatif atau kualitatif (bila menggunakan data kualitatif, maka data
tersebut harus bisa dikuantitatifkan).
·
Diasumsikan bahwa pola masa lalu
akan berkelanjutan pada pola masa datang.
Komentar
Posting Komentar