UAS Riset SDM - Rencana Penelitian di PT Karunia Wahananusa Balikpapan Job Site Bengalon
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT KARUNIA WAHANANUSA BALIKPAPAN JOB SITE BENGALON
A.
Latar
Belakang
Perusahaan-Perusahaan
di era Globalisasi seperti saat ini dituntut untuk dapat lebih unggul dalam
bersaing. Setiap Perusahaan harus memiliki keunggulan dan daya saing
masing-masing agar mampu bertahan diantara perusahaan-perusahaan lain.
Keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusiannya
yang daat dilihat dari kinerja karyawan di dalam perusahaan tersebut. Sumber
daya manusia sangat penting bagi seluruh perusahaan dalam mengelola, mengatur
dan memanfaatkan para karyawan sehingga keberadaannya dapat berfungsi produktif
demi mencapai tujuan perusahaan. Banyak Organisasi dan Perusahaan menyadari bahwa
unsur suatu organisasi dapat memberikan keunggulan bersaing. Mereka membuat
sasaran, strategi, inovasi, dan mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu,
sumber daya manusia merupaka salah satu unsur yang paling vital bagi
organisasi. Terdapat dua alasan dalam hal ini. Pertama, sumber daya manusia
mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi, sumber daya manusia
merancang dan memproduksi barang dan jasa, mengawasi kualitas, memasarkan
produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta menentukan seluruh tujuan
dan strategi organisasi. Kedua, sumber daya manusia merupakan pengeluaran utama
organisasi dalam menjalankan bisnis. Manajemen sumber daya manusia (MSDM)
berhubungan dengan sistem rancangan formal dalam suatu organisasi untuk
menentukan efektivitas dan efisiensi untuk mewujudkan sasaran organisasi. Menurut
Ike Kusydah (2008) Bahwa “Sumber daya manusia harus didefinisikan bkan dengan
apa yang sumber daya manusia lakukan, tetapi apa yang sumber daya manusia
hasilkan”.
Demi
tercapainya tujuan yang telah di tetapkan oleh perusahaan, maka perusahaan
wajib memperhatikan kinerja karyawannya dengan cara meningkatkan kualitas
sumber daya manusia sesuai dengan harapan perusahaan, tentunya setiap karyawan
dituntut untuk memaksimalkan kinerja yang dimiliki. Menurut Levinson dalam
Nasrudin (2010:239), kinerja merupakan pencapaian atau prestasi seseorang
berkenaan dengan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Kinerja karyawan dapat
dilihat dari keterkaitan pekerjaan yang dilakukan, dengan misi atau tujuan
perusahaan.
Apabila
perusahaan tidak memperhatikan sumber daya manusiannya, maka bisa saja kinerja
dari karyawan tidak maksimal yang akan menghambat produktivitas Perusahaan.
Salah satu faktor yang dapat menurunkan kinerja karyawan adalah sikap pimpinan
yang tidak sesuai dengan harapan karyawan. Pemimpin berperan sebagai penunjuk
arah untuk mencapai tujuan perusahaan. Seorang pemimpin berperan sebagai
penunjuk arah untuk mencapai tujuan perusahaan. Seorang pemimpin harus
menunjukkan Gaya Kepemimpinan untuk mengatur dan mengelola Kinerja Karyawannya,
karena keberhasilan seorang Pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung pada kualitas
kepemimpinannya. Gaya Kepemimpinan memiliki keterkaitan erat dengan kinerja
karyawan, hal ini berdasarkan pada pernyataan Ramli dan Warsidi (2001:184) yang
menyatakan bahwa “Tindakan atau gaya kepemimpinan terhadap pengikutnya dalam
melaksanakan tugas akan memberikan pengaruh nyata pada hasil kerja yang mereka
capai”.
Selain
Gaya Kepemimpinan, Lingkungan kerja juga mempunyai hubungan yang sangat erat
terhadap Kinerja Karyawan. Menurut Mangkunegara (2004:68) “Motif berprestasi
yang perlu dimiliki oleh karyawan harus ditimbulkan dari dalam diri sendiri dan
dari lingkungan kerja, karena motif berprestasi yang ditumbuhkan dari dalam
diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lungkungan
kerja turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah”. Menurut
Nitisemito (2000:171-173), hendaknya harus dapat mencerminkan kondisi
lingkungan kerja yang dapat mendukung kinerja karyawan dan kerjasama antar
tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama
diperusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan,
komunikasi yang baik dan pengendalian diri. Adapaun menurut Sedarmayanti (2009:31)
Lingkungan fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar
tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Sedangkan lingkungan kerja nonfisik adalah semua keadaan
yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan
maupun dengan rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja dapat mempengaruhi
kinerja karyawan. Dimana setiap perusahaan harus dapat memperhatikan, menilai
dan mengevaluasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawannya.
PT.
Karunia Wahananusa adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
kontruksi dan pengadaan (suplier) selain itu PT. Karunia Wahananusa ini juga
fokus dalam kegiatan pertambangan Batubara khususnya pada PT. Karunia
Wahananusa Balikpapan Job Site Bengalon. Pada PT Karunia Wahananusa Job Site Bengalon
terdapat beberapa Devisi dan setiap Devisi memiliki pemimpin yang memiliki gaya
kepemimpinan yang berbeda beda, dimana
hal ini menyebabkan kualitas kinerja karyawan. Banyak karyawan yang kurang
menguasai Job Description dalam
bekerja, merasa acuh tak acuh terhadap pekerjaannya bahkan ada juga yang merasa
tertekan. Hal ini dapat dilihat dari Performance
karyawan yang kurang baik, kemampuan karyawan dalam mengerjakan tugas sehari-hari
masih jauh dari standar, seperti dalam berpenampilan (grooming), kurang
memahami standar selling skill, dan kemampunan untuk bekerjasama dengan team
yang lain juga kurang maksimal. Sehingga sangat sedikit karyawa yang
benar-benar memiliki kualitas kerja yang baik.
Selain
masalah gaya kepemimpinan, lingkungan kerja yang kurang harmonis antara atasan
dengan bawahan, antara sesama leader juga menjadi faktor penghambat hubungan
dalam bekerja, sehingga dapat menurunkan kinerja karyawan. Kondisi ruangan
kantor yang sempit, suasana kantor yang sangat berisik membuat karyawan susah
berkomunikasi dan kurang berkonsentrasi dalam bekerja. Fasilitas kantor yang
kurang memadai seperti jaringan internet, ventilasi udara, dan posisi gudang
yang berada di lantai 4 sangat menghambat effesiensi dan kenyamanan karyawan
dalam bekerja.
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk
melakukan peneitian dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Karunia Wahananusa Balikpapan Job Site
Bengalon”
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah Gaya Kepemimpinan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan pada PT Karunia Wahananusa Balikpapan Job Site
Bengalon ?
2.
Apakah Lingkungan Kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan pada PT Karunia Wahananusa Balikpapan Job Site
Bengalon ?
3.
Apakah Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan
Kerja berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Karunia Wahananusa
Balikpapan Job Site Bengalon ?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Karunia
Wahananusa Balikpapan Job Site Bengalon
2. Untuk
mengetahui pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Karunia
Wahananusa Balikpapan Job Site Bengalon
3. Untuk
mengetahui pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan pada PT Karunia Wahananusa Balikpapan Job Site Bengalon
D. Teori :
Mifta Toha (2010:49)
Gaya Kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada
saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain atau bawahan.
Tohardi dikutip
oleh Edy Sutrisno menyatakan bahwa
Gaya-Gaya Kepemimpinan yaitu : Gaya Persuasif, Gaya Refresif, Gaya
Partisipatif, Gaya Inovatif, Gaya Investigative, Gaya Inspektif, Gaya
Motivatif, Gaya Naratif, Gaya Edukatif, Gaya Retrogasif.
Nitisemito (2002:183) Menyatakan
bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja
yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
Mangkunegara (2011:67) Mengemukakakan
bahwa kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik secara kualitas
maupun secara kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
E.
Populasi
: Seluruh
Karyawan PT Karunia Wahananusa Balikpapan Job Site Bengalon khususnya
Departemen Produksi dengan mengambil sampel sebanyak 60 Orang.
F.
Jenis
Penelitian : Asosiatif Kausal adalah penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh antar variabel.
G.
Penelitian
Kualitatif dengan mengolah angka dari hasil
kuisioner yang telah disebarkan kepada responden.
H.
Sumber
Data : Primer berupa informasi yang diperoleh langsung dari
perusahaan dan juga karyawan yang terlibat. Sekunder berupa informasi yang didapatkan
dari luar seperti Website resmi milik Perusahaan.
I.
Teknik
Sampling : Menggunakan Purposive Sampling pengambilan sampel
berdasarkan seleksi khusu. Peneliti membuat kriteria tertentu siapa saja yang
dijadikan informan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusdyah,
Ike (2008). Manajemen Sumber Daya
Mnusia. Yogyakarta (C.V) Andi Offset.
Mangkunegara,
A. A. Anwar Prabu (2000). Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan : PT Remaja Rosda Karya, Bandung
Mangkunegara,
A. A. Anwar Prabu (2006). Evaluasi
Kinerja SDM : PT Refika Aditama, Bandung.
Nitisemito,
Alex. S, (2002). Manajemen Personalia, Ghalia
Indonesia. Jakrta.
Thoha,
Miftah, (2003). Kepemimpinan dalam
Manajemen. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Komentar
Posting Komentar